CERPEN : Sahabat Jadi Cinta

Pagi yang cerah. Dimana terdapat burung-burung yang berkicau dengan merdunya. Ku terbangun dari tidur lelapku semalam dan mandi untuk bersiap-siap berangkat ke sekolah. Setelah mandi dan memakai seragam SMA-ku, aku langsung menuruni tangga rumahku untuk sarapan pagi bersama kedua orangtuaku di meja makan.
“Good morning ma, pa” sapaku kepada kedua orangtuaku.
“Good morning sayang” jawab Mama dan Papaku berbarengan.
Setelah menyantap sarapan yang telah Mamaku siapkan, aku langsung berpamitan untuk berangkat sekolah kepada kedua orangtuaku dan setelah itu menaiki mobil pribadi yang dikendarai supir pribadiku.

Sesampainya di sekolah aku langsung menemui kedua sahabatku yang kebetulan sudah datang duluan. Mereka bernama Jessica dan Ferna. Mereka adalah sahabatku dari SD sampai sekarang. Mereka adalah sahabat terbaikku. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi. Guru pelajaran fisika yang bernama Bu Endang pun masuk ke ruang kelasku dengan seorang laki-laki yang mungkin sangat asing untuk kami.
“Anak-anak, kita kedatangan murid baru. Sekarang perkenalkan dirimu nak” ucap Bu Endang.
“Hai, perkenalkan nama saya Aldi Febriansyah. Kalian bisa panggil saya Aldi. Saya pindahan dari Bandung. Terima kasih.”
“Silahkan kamu duduk di belakang ya. Dan sekarang kalian buka buku paket fisika hal 95″ ucap Bu Endang.

Saat istirahat, seperti biasa aku ke kantin bersama kedua sahabatku. Tapi ketika aku sedang jalan, tiba-tiba seorang laki-laki menabrakku dan seketika aku hampir jatuh tapi dengan sigap laki-laki itu menangkapku. Seketika aku dan laki-laki itu saling bertatapan hingga akhirnya disadarkan oleh Jessica. Laki-laki itu meminta maaf kepadaku karena sudah menabrakku dan aku pun memaafkannya. Aku baru sadar kalau laki-laki itu adalah anak baru di kelasku yang bernama Aldi. Aku dan Aldi pun saling berkenalan hingga akhirnya bel masuk berbunyi.

Pulang sekolah, seperti biasa aku menunggu jemputan supirku tapi tiba-tiba supirku menelpon dan memberitahu kalau hari ini tidak bisa menjemputku dan terpaksa aku harus naik taksi. Ketika aku sedang menunggu taksi, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggilku dan ternyata ia adalah Aldi.
“Hei, lagi ngapain?” tanya Aldi kepadaku.
“Lagi nunggu taksi” jawabku.
“Di sini jarang loh ada taksi. Gimana kalau kita pulang bareng jalan kaki? soalnya gue juga lagi gak dijemput” ucap Aldi kepadaku.
“Hmm..Ya udah deh, yuk!” ucapku pada Aldi.

Di perjalanan, aku dan Aldi mengobrol dan saling tukar nomor telepon dan pin bb dan hingga akhirnya aku sampai di rumahku.
“gue duluan yaa.. Byee, hati-hati di jalan ya” ucapku pada Aldi.
“Iya.. Bye” ucap Aldi dan langsung pergi meninggalkanku.
Aku pun langsung memasuki kamarku dan menjatuhkan badanku ke kasur.
“Hmm.. Cape juga ya. Tapi seneng juga sih bisa pulang bareng Aldi” ucapku sambil senyum-senyum.

Tiba-tiba HP ku berbunyi tanda ada yang menelpon. Aku melihat nama penelpon dan ternyata adalah Aldi. Aku pun langsung mengangkat teleponnya.
“Hallo” ucapku memulai pembicaraan.
“Iya hallo, ini Vania kan?” tanya Aldi.
“Iya, ini Aldi kan?” jawabku.
“Iya. Lo lagi apa?” tanya Aldi kepadaku.
“Laki istirahat di kamar” jawabku.
“Tadi cape ya?” tanya Aldi lagi.
“Nggak juga kok” jawabku.
“Hmm.. Ya udah gue tutup dulu ya teleponnya, bye” ucap Aldi sekaligus mengakhiri pembicaraan.
“Byee” ucapku singkat.

Semenjak itu aku jadi deket banget sama Aldi hingga kita berdua menjadi sahabat. Dan diam-diam aku memendam perasaan cinta untuk Aldi. Dan sekarang adalah hari dimana 3 bulan aku bersahabat dengannya, dan Aldi pun smsku, isi smsnya,
“Hai Vania, sekarang kan 3 bulannya kita sahabatan. Gue mau ngomongin sesuatu nih ke lo. Gue tunggu di taman jam 3 sore ya” dan aku membalas.
“Oke siipp.”

Pas pukul 3 sore aku sudah berada di taman bersama Aldi. Aku dan Aldi duduk berdua di bangku taman. Dan Aldi pun membuka pembicaraan.
“Van, ada yang pengen gue omongin, tapi lo jangan marah ya?” ucap Aldi kepadaku dan seketika itu juga jantungku berdegup sangat kencang.
“Iya, lo mau ngomong apa?” tanyaku pada Aldi.
“Van, sebenarnya dari pertama kita ketemu, gue sudah mulai cinta sama lo, tapi gue masih malu jadi selama itu gue hanya bisa bersahabat sama lo. Tapi hari ini, hari dimana kita sudah bersahabat 3 bulan lamanya, gue pengen nyatain kalau sebenarnya gue cinta dan sayang banget sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?” ucap Aldi yang langsung membuatku kaget.

“Maaf Al, gue gak bisa” ucapku pada Aldi.
“Hmm.. Ya udah gak apa-apa kok” ucap Aldi kecewa.
“Iih dengerin dulu. Maksudnya maaf gue gak bisa nolak lo. Artinya gue mau jadi pacar lo” ucapku sambil tersenyum.
“Lo serius?” tanya Aldi.
“Duarius dah” jawabku.
“Yeee.. Makasih ya Van udah mau nerima gue” ucap Aldi sambil tersenyum.
“Iya sama-sama” ucapku dengan membalas senyumannya.

Semenjak itu, aku dan Aldi resmi pacaran dan kita berdua pun menjalani hubungan ini dengan harmonis hingga ke jenjang pernikahan.

Cerpen Karangan: Miftahul Jannah
Facebook: Miftahul Jannah
Nama: Miftahul Jannah
Umur : 13 Tahun
Kelas: VII
Sekolah: SMPN 35 Jakarta
Email: miftahuljannah458[-at]yahoo.com
Twitter: @Miftahul2904
Ask.fm: @MiftahulJannah967

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »