CERPEN : Happy ending story

Malam itu Rima menangis sejadi jadinya, meluapkan semua yang ia rasakan. Rasa sayang kepada si kakak idamannya itu sebut saja Randy, hanya lah sia sia. Betapa tidak kakak kelas yang ia taksir selama hampir satu tahun tidak pernah mengerti dengan perasaannya. Dan mulai malam itu Rima bertekad untuk tidak lagi berurusan dengan segala hal yang berbau cinta. Ia akan fokus kepada cita citanya “now it’s not time for love”.gumamnya dalam hati..

Keesokan harinya Rima mulai menjalankan tekadnya, ia mulai mengurangi simpatinya terhadap cowok idamannya tersebut. Ia tidak lagi melihat ataupun memperhatikan Randy yang selalu lewat didepan kelasnya. Ia tidak lagi tertarik untuk memuji muji Randy di depan teman temannya. Setelah satu minggu berlalu tekad Rima agaknya mulai berjalan mulus, pikirannya terhadap Randy sudah mulai hilang walau kadang kadang ia khilaf kemudian memperhatikan Randy. Satu bulan pun berlalu, Rima secara perlahan tidak lagi memperdulikan Randy. Tak terasa sudah tiga bulan berlalu, sekarang ia sudah melupakan Randy ia lebih suka memikirkan tentang soal fisika ataupun matematika yang diberikan gurunya.

menyempatkan diri ke perpustakaan yaitu untuk mengerjakan hobi barunya yaitu membaca buku, banyak buku yang dibacanya mulai dari buku ensiklopedia sampai novel juga ia baca. Dan mungkin hampir semua buku yang ada di perpustakaan sekolahnya sudah ia baca semuanya. Dan Rima juga sekarang lebih suka ikut berbagai ekskul dan organisasi yang ada di sekolahnya.menurutnya itu lebih baik ketimbang galau sendiri di rumah.

Tapi yang mengejutkan adalah Randy, seorang Randy yang dulunya cuek dan tidak perduli dengan Rima justru malah tertarik padanya, semanjak Rima tidak lagi memperhatikannya ia merasa ada sesuatu yang hilang. Ia pun mencoba untuk mendekati Rima dengan melalui temannya. Hampir setiap hari Randy mengirimkan coklat dan puisi cinta untuk Rima tapi apa tanggapan Rima. Ia justru memberikan coklat pemberian Randy pada teman temannya dan puisi cinta itu malah ia salin kebuku tugas bahasa Indonesianya. Namun Randy tak patah semangat, ia terus menitipkan salam pada teman teman Rima untuk sekedar mengajak bertemu ataupun hangout. Tapi Rima selalu menolaknya dengan alas an ia sedang sibuk, sedang banyak pr dan masih banyak lagi

Nampaknya kesabaran Randy sudah habis, sepulang sekolah ia melihat Rima pulang sendirian kemudian Randy menghampirinya dan berkata “Rima kenapa sih loe menghindar terus dari gue” dengan entengnya Rima menjawab “maaf kak, gue gak ada waktu”. Randy pun menjawab “loe tau gak sih, kalo gue itu suka sama loe gue capek loe cuekin terus kayak gini”. Mendengar perkataan Randy jantung Rima serasa berhenti berdetak “selama ini kakak kemana? Dulu apa kakak peka? Nggak kan? Inget kak gue dulu suka sama kakak tapi apa respon kakak?” Randy pun terdiam “kakak tau kan kalo gue suka sama kakak? Kakak gak tau apa dulu hampir setiap malam gue nangis gara gara kakak, dan bertektad untuk ngelupain kakak, sekarang setelah gue udah mulai semuanya dari awal, kakak dengan mudahnya datang dan bilang cinta ke gue,” tak terasa air mata Rima menetes.

“Gue minta maaf sam loe Rima, gue sadar kalo dulu perlakuan gue ke loe itu udah jahat banget, sekarang gue sadar kalo ternyata gue itu sayang sama loe”sambil menghapus air mata Rima. “sekarang loe mau gak jadi pacar gue, kita mulai semua dari awal. Gue janji gak akan buat loe nangis lagi” Tanya Randy pada Rima. “maaf kak untuk sekarang gue belum bisa, gue masih butuh waktu”jawab Rima. “ gak apa apa gue ngerti kok perasaan loe, gue akan sabar nungguin loe kapan pun loe siap.” Jawab Randy sambil meninggalkan Rima. Rima pun terdiam, Tuhan apa yang harus hamba lakukan?
Hari hari pun berlalu, seminggu, dua minggu, bahkan sampai sebulan. Rima menjadi merasa bersalah kepada Randy akhirnya ia memutuskan untuk menemui Randy sepulang sekolah. Randy pun merasa senang atas kehadiran Rima,”loe mau ngapain ke sini?” “gak apa apa kak, gue Cuma mau nanya apa pertanyaan kakak sebulan yang lalu masih berlaku?” “yang mana ya, gue lupa” jawab Randy. “ yang tentang kakak suka sama gue” jawab Rima dengan gugup. “oh yang itu kayaknya gak deh, sorry ya…” mendengar itu Rima merasa kembali seperti dulu, kekhawatirannya terulang lagi, luka dihatinya terbuka lagi, entah apa yang harus ia lakukan saat itu. Dengan mengumpulkan sisa keberanianya untuk bicara ia pun berbicara dengan suara yang sudah parau “ya udah kak makasih untuk waktunya, maaf udah ganggu”kemudian beranjak pergi, ia tak tau harus berbuat apa, kehancuran hatinya itu membuat Rima hilang arah.

Tiba tiba “Rima….. maksud gue gak itu adalah gue GAK mungkin bisa menghilangkan rasa sayang dan cinta gue ke loe, gue gak bisa kehilangan loe untuk kedua kalinya. Gue hanya mau tau seberapa besar lo sayang sama gue dan teryata loe bener bener buatt gue yakin kalo loe sayang juga sama gue.” Rima pun kaget, “apakah kakak gak bohong?” Tanya Rima. “iya Rima, maukah loe jagi pacar gue, gue janji akan bahagiain loe semampu gue.” Rima pun mengangguk.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »